Jumat, 20 Januari 2017

PENGETAHUAN FARMAKOGNOSI



Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara lain:

  • Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.

  • Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.

  • Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.

  • Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

  • Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

  • Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.

  • Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.

  • Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.

  • Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.

  • Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.

  • Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya)

OBAT TRADISIONAL ZINGIBERIS LEMON TEA



CARA MEMBUAT ZINGIBERIS LEMON TEA
1. Alat : 
  • Timbangan analitik 
  • Panci 
  • Nampan 
  • Pisau kecil & besar
  • Talenan 
  • Beaker glass 
  • Saringan
  • Mangkok kecil 
  • Sendok kayu
  • Kompor
2. Bahan :
  • Teh hijau 25 g 
  • Jahe 1 ruas 70 g 
  • Jeruk lemon 1 buah (secukupnya)
  • Air aqua 1500 ml
  • Gula merah 250 g
  • Air untuk melarutkan gula merah 100 ml
  • Daun pandan 5 helai
3. Cara pembuatan :
  • Menimbang teh hijau 25 g
  • Menyiapkan air 1500 ml 
  • Merajang gula merah kemudian ditimbang 250 g dan menyiapkan air 100 ml untuk melarutkan gula 
  • Menimbang jahe 70 g
  • Memeras lemon 1 buah 
  • Merebus air di atas kompor ad mendidih 
  • Memasukkan teh ke dalam panci kemudian diaduk ad homogen sampai mendidih , kemudian di dinginkan
  • Melelehkan gula merah dengan air, diaduk ad homogen
  • Menambahkan pandan diaduk ad tercium bau harum dari pandan tersebut
  • Mencampur air teh hijau dengan gula, diaduk ad homogen, kemudian mendidihkan kembali 
  • Menambahkan rajangan jahe, diaduk ad mendidih 
  • Menyaring, diseduh dengan perasan jeruk lemon sesuai selera

RHIZOMA



      1. Boesenbergiae Rhizoma

    • Nama Lain : Temu kunci
    • Tanaman asal  : Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter
    • Keluarga : Zingiberaceae
    • Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, damar, dan pati
    • Penggunaan : Antidiare
    • Pemerian  : Bau khas aromatik, rasa agak pahit, dan menimbulkan rasa agak tebal
    • Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal
    • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
    • KETERANGAN TAMBAHAN
      •  Waktu panen : Dilakukan pada umur 1 tahun

      2. Calami Rhizoma
    • Nama Lain  : Dringo, jaringau, calamus, sweetflag
    • Tanaman asal  : Acorus calamus L.
    • Keluarga  : Araceae
    • Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri (yang mengandung eugenol, asaron, dan asarilaldehida), zat pahit akorin, zat penyamak, pati, akoretin, dan tanin
    • Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5% v/b
    • Penggunaan  : Bahan pewangi, karminativa, insektisida, dan demam nifas
    • Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, dan agak pedas
    • Bagian yang digunakan : Akar tinggal
    • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

      3. Curcumae domesticae Rhizoma
    • Nama Lain : Kunyit, kunir
    • Tanaman asal : Curcuma domestica Val.
    • Keluarga : Zingiberaceae
    • Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, dan damar
    • Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, dan skabisida
    • Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, dan lama-lama menjadi tebal 
    • Bagian yang digunakan : Akar tinggal
    • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
    • KETERANGAN TAMBAHAN
      • Waktu panen : Dilakukan pada waktu tanaman berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam

      4. Curcumae heyneanae Rhizoma
    • Nama Lain : Rimpang temu giring
    • Tanaman asal : Curcuma heyneana Val.
    • Keluarga : Zingiberaceae
    • Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin, dan kurkumin
    • Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,5%
    • Penggunaan : Antiseptika kulit
    • Pemerian : Bau khas, rasa pahit, agak pedas, dan lama-lama rasa tebal
    • Bagian yang digunakan : Rimpang
    • Penyimpanan    : Dalam wadah tertutup baik

Kaempferiae Rhizoma

    • Nama Lain : Kencur
    • Tanaman asal  : Kaempferia galanga L.
    • Keluarga : Zingiberaceae
    • Zat berkhasiat utama/isi : Alkaloida, minyak atsiri (yang mengandung sineol dan kamferin), mineral, dan pati
    • Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, dan roboransia
    • Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit, dan akhirnya menimbulkan rasa pedas
    • Bagian yang digunakan : Akar tinggal
    • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik 
    • KETERANGAN TAMBAHAN 
      •  Waktu panen     : Pada umur 1 tahun




HERBA

1.        1. Hirtae Herba
    • Nama lain : Patikan kebo, gendong anak
    • Tanaman asal  : Euphorbia hirta L.
    • Keluarga   : Euphorbiaceae
    • Zat berkhasiat utama / isi   : Alkaloida dan Damar
    • Penggunaan  : Obat batuk dan Sedativa
    • Pemerian : Bau lemah dan rasa agak pahit
    • Bagian yang digunakan : Seluruh tanaman
    • Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik 
      
       2. Equiseti Herba
    • Nama lain   : Greges otot, rumput betung
    • Tanaman asal  : Equisetum debile Roxb.
    • Keluarga  : Equisetaceae
    • Zat berkhasiat utama / isi : Kalium, asam kersik, dan saponin
    • Penggunaan  : Diuretika
    • Pemerian  : Tidak berbau dan tidak berasa
    • Bagian yang digunakan  : Bagian tanaman di atas tanah
    • Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 
       3. Menthae piperitae Herba
    • Nama lain  : Herba pipermin
    • Tanaman asal  : Mentha piperita L.
    • Keluarga  : Lamiaceae
    • Zat berkhasiat utama / isi : MInyak atsiri yang mengandung mentol, metil asetat, dan menton
    • Penggunaan  : Karminativa
    • Pemerian  : Bau khas aromatis, rasa pedas, dan sejuk
    • Bagian yang digunakan  : Daun dan pucuk berbunga
    • Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


       4. Phyllanthi Herba
    • Nama lain   : Meniran
    • Tanaman asal   : Phyllanthus niruri L.
    • Keluarga  : Euphorbiaceae
    • Zat berkhasiat utama / isi  : Zat pahit filantin, damar, mineral, dan zat penyamak
    • Penggunaan  : Diuretika
    • Pemerian  : Bau aromatik dan rasa pahit
    • Bagian yang digunakan  : Semua bagian di atas tanah
    • Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik


       5. Thymi Herba
    • Nama lain  : Herba timi
    • Tanaman asal  : Thymus vulgaris L.
    • Keluarga : Lamiaceae
    • Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung timol, karvakol, pinen, linalool, dan bornilasetat
    • Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,0 % v/b
    • Penggunaan : Obat batuk
    • Pemerian  : Bau aromatik, rasa pedas, dan sejuk
    • Bagian yang digunakan : Pucuk berbunga dan daun
    • Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung cahaya